Jakarta, Beberapa orang yang mengonsumsi antibiotik
tertentu kadang mengalami diare. Tapi ternyata diare akibat antibiotik
ini bisa diatasi dengan mengonsumsi minuman yang mengandung probiotik.
Probiotik
dianggap sebagai bakteri baik yang bisa membantu menjaga keseimbangan
mikroflora alami dalam saluran cerna yang mana terdapat jutaan bakteri
hidup. Sekitar lebih dari 400 spesies yang berbeda di dalam usus adalah
bakteri baik.
Pada kondisi tertentu antibiotik yang dikonsumsi
terutama dalam jangka waktu panjang turut membunuh bakteri baik yang
terdapat di dalam usus, padahal bakteri ini bertugas membunuh mikroba
yang tidak diinginkan.
Hal ini bisa memicu diare yang dikenal dengan antibiotic associated diarrhea (AAD). Gejala ini akan berhenti setelah seseorang tidak lagi mengonsumsi antibiotik tersebut.
Sekitar
22 penelitian telah mengidentifikasi 3.096 pasien yang mana sekitar 63
persennya adalah orang dewasa yang sudah diobati dengan berbagai jenis
antibiotik. Probiotik yang dipilih untuk mengatasi diare akibat
antibiotik ini adalah S.boulardii dan beberapa jenis lainnya.
"Secara
signifikan probiotik mengurangi rasio terjadinya diare terkait dengan
antibiotik sebesar 60 persen. Hasil ini menunjukkan probiotik menawarkan
manfaat perlindungan dalam mencegah penyakit ini," ujar peneliti utama
Rabin Rahmani, MD, seperti dikutip dari ScienceDaily, Sabtu (3/12/2011).
Umumnya
orang yang berisiko tinggi mengalami ADD seperti pengguna antibiotik
jangka panjang, orang yang berusia lanjut, dirawat di rumah sakit serta
orang dengan kadar albumin rendah, kelompok ini harus dipertimbangkan
menerima terapi probiotik.
Meski begitu studi lebih lanjut masih
diperlukan untuk mengetahui berapa lama durasi yang tepat, dosis serta
spesies tertentu dari probiotik yang bisa mencegah ADD pada orang
berisiko tinggi.
Probiotik adalah bakteri atau kadang ragi yang
biasa ditemukan dalam produk komersial seperti yogurt, jus, produk
kedelai, susu fermentasi, tempe atau bisa juga dalam bentuk suplemen.
(ver/ir)
No comments:
Post a Comment