Jakarta -
Pengguna ponsel cerdas sering mengalami sakit leher ketika terlalu
lama menunduk, baik untuk berkirim SMS maupun update status di jejaring
sosial. Dibanding saat posisinya tegak, leher menahan beban 4 kali lebih
berat saat menunduk.
"Bobot kepala manusia rata-rata 4,5 kg
hingga 5,4 kg. Dalam posisi tegak leher bisa menahannya dengan sangat
efisien, tapi beratnya jadi 4 kali lipat saat menunduk," kata Tim
Hutchful dari British Chiropractic Association seperti dikutip dari
Nydailynews, Selasa (6/12/2011).
Dalam posisi tegak, Hutchful
mengatakan bahwa leher mampu mendistribusikan beban dari kepala secara
merata. Beban itu didistribusikan secara vertikal mulai dari pangkal
telinga, turun ke bahu, pinggul, tulang paha dan betis hingga
pergelangan kaki.
Namun saat menatap layar ponsel yang kecil,
posisi leher dan kepala cenderung menunduk sehingga distribusi bebannya
tidak lagi merata. Akibatnya beban yang ditanggun leher menjadi 4 kali
lebih berat, lalu dampaknya adalah terjadi peningkatan tekanan secara
umum pada rangka tubuh.
Salah satu dampak dari peningkatan
tekanan tersebut adalah 'text neck' atau nyeri leher akibat terlalu
sering berkirim SMS. Tekanan yang konstan pada tulang leher dalam jangka
pendek bisa memicu nyeri atau rasa pegal, lalu bisa berlanjut jadi
deformitas atau perubahan bentuk tulang leher.
Berdasarkan
penyebabnya, text neck digolongkan sebagai Repetitive Strain Injury
(RSI) atau cedera akibat tekanan berulang. Selain text neck, bentuk lain
dari RSI yang sering dialami pengguna ponsel cerdas adalah 'text thumb
injury' atau cedera jempol karena terlalu sering berkirim SMS.
"Jempol
manusia tidak didesain untuk melakukan hal itu (SMS terlalu sering).
Ukuran ponsel masa kini terlalu kecil, demikian juga ukuran tombolnya.
Pasien saya sampai tidak bisa menggerakkan pergelangan tangan karena
cedera semacam ini," kata Sammy Margo dari Chartered Society of
Physiotherapy.
(up/fat)
No comments:
Post a Comment