(info sehat Gratis).Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang sebagian besar menular
lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Contohnya
HIV/AIDS dan Hepatitis BT. Tetapi penyakitnya tidak bisa dilihat dari
alat kelaminnya. Artinya, alat kelaminnya masih tampak sehat meskipun
orangnya membawa bibit penyakit ini.
Sebagian besar orang yang
memiliki infeksi menular seksual tidak tahu bahwa dirinya terinfeksi.
Ini karena tidak adanya gejala yang muncul sehingga tanpa disadari ia
bisa menularkan infeksi tersebut ke orang lain. Menurut Pakar Seks, dr
Boyke Dian Nugraha SpOG, penting bagi kita mengetahui apa itu IMS dan
apakah pasangan kita menderita IMS atau tidak.” Ini untuk menghindarkan
kita tertular infeksi yang sama dari pasangan,” ujarnya di Jakarta,
pekan lalu.
Boyke menegaskan, ketidaktahuan pasangannya ini
merupakan hal yang fatal karena bisa berdampak buruk bagi pasangan
ataupun bayi yang dikandung oleh si wanita. Misalnya saja jika pasangan
wanitanya hamil, maka janin dalam kandungannya akan cacat, mengalami
kebutaan, kelainan usus dan penderitaan lainnya. Untuk itu penting
sekali ada keterbukaan antar pasangan.
“Keterbukaan orang
Indonesia terhadap pasangannya masih belum ada dan sepertinya susah
sekali. Padahal kalau kena penyakit kelamin lalu yang perempuan hamil
bisa menyebabkan cacat pada janin,” jelasnya.
Padahal, tutur
Boyke, setiap pasangan pas ti ingin memiliki anak yang sehat. Salah satu
caranya adalah dengan memiliki keterbu kaan satu sama lain. Namun
kebanyakan masyarakat sulit mengungkapkannya dan beranggapan hal
tersebut adalah ma sa lalu. Jangankan masa lah IMS, masalah perawan atau
perjaka saja mereka tidak mau.
Ia menambahkan, masyarakat biasanya sudah berpikir dulu kalau ditanya apakah punya infeksi menular seksual atau tidak.
Mereka
lebih memilih saling menutup diri. Padahal itu bukan masa lalu tapi
suatu hal yang patut untuk diomongin. “Sebaiknya sebelum menikah,
pasangan calon pengantin melakukan pre marital check upterlebih dahulu.
Ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing pasangan
termasuk masalah IMS ini. Hal tersebut jarang sekali dilakukan, mereka
lebih sibuk mengurusi pesta pertunangan dan pernikahan,” tandasnya.
Mereka
juga enggan melakukan cek, takut ketika mengetahui hasilnya tidak
sesuai harapan dan pada akhirnya tidak jadi menikah. Padahal ini demi
keturunan yang sehat. Selain keterbukaan, Boyke menyarankan agar
pasangan dalam melakukan hubungan seksual menggunakan pelindung, agar
terhindari dari IMS.
Hal penting lainnya adalah jangan
bergantiganti pasangan. Parahnya menurut Data Penelitian Sexual
Wellbeing Global Survey ditemukan bahwa hanya 29 persen pria dan wanita
Indonesia berada didalam hubungan yang stabil (menikah) saat pertama
kali berhubungan seksual. G ene ral Manager Reckitt Benckiser Indonesia,
Ratanjit Das, mengatakan menurut hasil penelitian Sexual Wellbeing
Global Surveyyang dilakukan Durex kepada 1.015 responden warga Indonesia
berusia 18 tahun keatas, ditemukan sekitar 1 dari 5 orang Indonesia
yang sedang menjalin hubungan mengaku tidak tahu apakah pasangannya
pernah menderita infeksi menular seksual atau tidak. Ditemukan fakta
juga bahwa 27 persen laki-laki tidak mengetahui apakah pasangan mereka
pernah menderita IMS atau tidak. Sedangkan perempuan hanya 13 persen
yang tidak tahu apakah pasangan mereka pernah menderita IMS atau tidak.
desy susilawati ed: anjar fahmiarto
No comments:
Post a Comment